Banyuwangi Festival

 
Harjaba bangkitkan Semangat Kedaerahan

Peringatan Harjaba atau Hari Jadi Banyuwangi yang saat ini sudah pada angka 242 tahun dirayakan tidak lagi hanya pada bulan desember saja tetapi mulai dari bulan September hingga desember penuh dengan kegiatan-kegiatan sosial, seni, budaya, olahraga dan pariwisata. Dahulu peringatan harjaba ini hanya acara seremonial pas hari jadinya yaitu tanggal 18 desember dengan acara selamatan atau resepsi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, beda dengan sekarang yang sudah menjadi pesta rakyat, sosial, seni ,budaya, olahraga dan pariwisata.

Evolusi dari hanya memperingati hari jadi menjadi pesta rakyat merupakan perkembangan yang cukup maju, dengan adanya pesta rakyat ini semakin membangkitkan semangat kedaerahan masyarakan Banyuwangi. Sektor ekonomi berkembang juga pariwisata, seni dan sosial kemasyarakatan. 

Saat ini masing-masing daerah atau desa yang mempunyai kebudayaan asli saling berlomba menunjukkan budaya dan tradisi desa atau masyarakat mereka, yang dikemas sedemikian rupa untuk menarik wisatawan lokal maupun manca negara untuk berkunjung melihat atraksi adat dan tradisi yang disuguhkan, ada seblang  dan tumpeng sewu di daerah Kemiren , kebo-keboan di Alasmalang, petik laut di Muncar, dan lain-lain.

Hal ini tidak lepas dari ikut campurnya  Pemkab Banyuwangi yang menyuguhkan juga atraksi atau acara-acara yang melibatkan masyarakat luas. Mulai dari Banyuwangi etno carnival, tour de ijen, Paju gandrung sewu, beach jazz, banyuwangi expo dan karnaval kuwung yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Tidak main-main apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk melaksanakan acara tersebut yang menghabiskan biaya hingga milyaran rupiah hingga melibatkan orang asing untuk meramaikannya.

Alhasil semangat kedaerahan masyarakat Banyuwangi dari tahun ketahun semakin besar, banyak sektor usaha baru di Banyuwangi yang menonjolkan identitas kedaerahannya, hotel, travel, makanan, garment dll. Hampir semua menunjukkan bahwa mereaka adalah bagian dari masyarakat Banyuwangi. Masyarakat tidak malu-malu lagi untuk berbahasa Osing bahasa asli Banyuwangi yang saat ini lebih menjadi bahasa pergaulan yang penuh keakraban.

Harapnnya semangat kedaerahan ini bisa membawa Banyuwangi semakin maju berkembang pesat disemua sektor baik itu sosial kemasyarakatan, budaya, ekonomi dan politik untuk kemakmuran masyarakt Banyuwangi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar