Galau karena gak bisa ikhlas






Galau karena gak bisa ikhlas

Susah sekali mengimplementasikan ikhlas, butuh efort yang sangat besar, fikiran, perasaan, tenaga. Karena apa yang kita lakukan tidak akan pernah ada kata selesau dan cukup. 

Kepedulian kita kepada orang lain bahkan kepada orang yang kita kasihi tidak akan pernah cukup. Dan kadang merekapun tidak peduli. Yang mereka pedulikan alah kepentingan mereka sendiri, kenginan mereka sendiri, jika apa yang mereka inginkan sudah didapat mereka akan diam menikmatinya tanpa peduli kepada disekitarnya.

Kadang aku iri melihat anak anakku, mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan tanpa mempedulikan sekitar dan apa yang terjadi yang penting mereka bisa senang, bersenda gurau tanpa lelah. Jika mereka suda lelah mereka akan berhenti dengan sendirinya. Jika mereka lapar mereka minta makan, jika meraka haus mereka lengsung ambil minuman. Jika ngantuk mereka akan segera tidur tanpa berpikir selanjutnya apa, besok ngapain dan masa depan bagaimana.

Sangat berbeda dengan aku yang sekarang ini penuh dengan rencana-rencana sekarang, besok, lusa, nanti. Banyak aturan yang harus aku terapkan untuk menuju apa yang aku inginkan. Dan akhirnya aku terbelenggu sendiri oleh rencana-rencana dan keinginanku  sendiri.
Terlalu banyak aturan yang harus diterapkan, terlalu banyak rambu-rambu yang harus ditaati. Apakah salah? Apakah karena kesadaranku sebagai orang dewasa sudah tinggi atau aku malah lalai akan diriku?

Entahlah. Apa yang aku lalukan seakan tidak cukup untuk orang-orang di sekitarku. Apakah aku juga harus tidak peduli? Apakah aku harus bertindak seperti anak-anakku?

Aku sudah mencoba ikhlas atas apa yang aku lakukan. Tp aku masih merasa capek atas apa yang aku lakukan, terkadang aku merasa mereka tidak peduli, mereka menikmati kenyaman yang aku ciptakan, dan tidak peduli atas kenyamananku.

Guruku bilang mereka semua itu sebenarnya teman hidupmu, bukan kekasihmu, jika teman pasti akan merepotkanmu. jika ingat kata-kata itu barulah aku tersadar bahwa jika aku kembali pada Allah aku akan sendiri juga. Mereka semua adalah pelajaranku , mereka penempaanku untuk  membuatku lebih dewasa, lebih matang dalam kehidupan ini.

Dan aku memutuskan untuk belajar menganggap mereka temanku, sehingga akan menghilangkan keterbelengguanku terhadapNYAa. Sehingga aku bisa ikhlas dan bahagia. Dan siapa yang peduli denganku? Siapa kekasihku? ..........  AKU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar